Minggu, 12 Februari 2012, jembatan sepanjang 20 meter yang menjadi penghubung Kp. Citugu Kaler dengan Citugu Kidul ambruk. Jembatan ini juga menjadi akses utama warga desa Tugujaya menuju pasar Cigombong. Entah kenapa, sampai saat ini, sudah hampir setahun belum ada perhatian yang berarti dari instansi pemerintah terhadap perbaikan fasilitas umum yang dirasa cukup vital keberadaannya oleh warga Tugujaya tersebut.
Kata pihak kecamatan dan kabupaten, "itu kan jalan desa bukan jalan kabupaten atau provinsi. berarti pihak Desa donk yang harus bertanggung jawab memperbaikinya....!".
Mungkin para pejabat pemerintahan desa, sekali-kali perlu kompak untuk tidak "menyetorkan" pajak atau pungutan dalam bentuk apapun ke pihak kecamatan atau kabupaten. Kalau ditanya, "kenapa?", jawab aja, "ini kan pemasukan dari desa, kecamatan sama pemda kabupaten ya cari aja pemasukan buat kas-nya sendiri". Kalau semua Kades sepakat menjawab seperti itu, dijamin pemda jatuh miskin, hehehe....
Sebagai catatan, peristiwa ambruknya jembatan Citugu ini sebenarnya telah banyak diekspos oleh pihak media. Tapi sekali lagi, entah kenapa sampai saat ini sudah hampir 1 tahun nasib jembatan tersebut belum tersentuh secara optimal. berikut beberapa media yang mengekspos peristiwa ambruknya jembatan Citugu ;
1. Berita Bogor : http://www.beritabogor.com/2012/02/jembatan-citugu-ambruk-tanggung-jawab.html
2. Pikiran Rakyat : http://www.pikiran-rakyat.com/node/176404
3. Pos Kota News : http://www.poskotanews.com/2012/02/16/jembatan-ambruk-tanggungjawab-desa/
4. Radar Bogor : http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=89060
5. Okezone : http://news.okezone.com/read/2012/02/10/338/573299/baru-4-tahun-dibangun-jembatan-di-bogor-ambruk
6. dll....
Jangan-jangan, para aparat yang diatas jarang baca koran atau berita online ya, atau mungkinkah media pengaruhnya sudah tidak tajam lagi buat mereka. Hmmmmmm..... wallohu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar